Switchgear tegangan tinggi tertutup logam merupakan komponen penting dalam sistem distribusi dan transmisi tenaga listrik, menyediakan lingkungan yang aman dan terkendali untuk peralihan dan pengendalian rangkaian tegangan tinggi. Menghubungkan kabinet saklar yang dilapisi logam dengan benar ke seluruh sistem tenaga listrik sangat penting untuk memastikan keselamatan, keandalan, dan efisiensi.
1. Persiapan Lokasi dan Tindakan Keamanan
Penilaian Lokasi:
Sebelum pemasangan dimulai, penilaian lokasi secara menyeluruh diperlukan. Lokasi harus memenuhi persyaratan khusus, termasuk ruang yang cukup, ventilasi yang baik, dan akses yang mudah untuk pemeliharaan. Mengevaluasi kondisi lingkungan memastikan kabinet saklar beroperasi secara optimal.
Protokol Keamanan:
Menerapkan protokol keselamatan yang ketat sangat penting untuk melindungi personel selama pemasangan. Hal ini mencakup prosedur pembumian dan isolasi untuk mencegah bahaya listrik. Memastikan bahwa semua tindakan keselamatan diterapkan sebelum melanjutkan membantu mengurangi risiko yang terkait dengan peralatan bertegangan tinggi.
2. Fondasi dan Pemasangan
Persiapan Fondasi:
Fondasi yang stabil dan rata sangat penting untuk pemasangan kabinet sakelar yang benar. Pondasi ini biasanya dibuat dari bantalan beton atau bahan kokoh lainnya yang mampu menopang beban dan menjaga kesejajaran kabinet.
Memasang Kabinet:
Kabinet sakelar harus dikencangkan dengan aman ke fondasi menggunakan perangkat keras pemasangan yang sesuai. Langkah ini memastikan kabinet tetap stabil dan selaras, yang sangat penting bagi efisiensi dan keselamatan operasional.
3. Sambungan Kabel Listrik
Kabel Tegangan Tinggi:
Kabel daya masuk dan keluar tegangan tinggi dihubungkan ke terminal atau busbar khusus di dalam kabinet. Kabel ini biasanya berasal dari trafo, generator, atau unit switchgear lainnya. Perutean dan pengamanan kabel ini dengan benar sangat penting untuk mencegah tekanan mekanis dan gangguan listrik.
Pemutusan Kabel:
Mengakhiri kabel dengan benar melibatkan penggunaan konektor, lug, atau alat crimping untuk membuat sambungan yang aman dan konduktif. Penghentian ini harus diisolasi dan dilindungi untuk mencegah busur api atau korsleting, yang dapat membahayakan keselamatan dan kinerja sistem.
Busbar:
Dalam beberapa desain switchgear, busbar digunakan untuk mendistribusikan daya di dalam kabinet. Busbar ini harus disambungkan sesuai dengan spesifikasi desain, memastikan busbar terpasang dengan aman dan diisolasi dengan benar untuk menangani level tegangan tinggi.
4. Pengkabelan Kontrol dan Komunikasi
Kabel Kontrol:
Kabel kontrol dihubungkan ke berbagai komponen di dalam kabinet sakelar, seperti pemutus sirkuit, relai, dan kontaktor. Kabel ini menghubungkan switchgear ke panel kontrol, sistem pemantauan jarak jauh, dan pengontrol otomasi, sehingga memungkinkan pengoperasian dan pemantauan sistem secara presisi.
Jalur Komunikasi:
Jika switchgear merupakan bagian dari sistem jaringan yang lebih besar, pengintegrasian jalur komunikasi sangatlah penting. Hal ini mencakup koneksi untuk sistem SCADA (Kontrol Pengawasan dan Akuisisi Data), sensor, dan teknologi jaringan pintar lainnya, yang memungkinkan pertukaran data real-time dan kemampuan kendali jarak jauh.
5. Pembumian dan Pengikatan
Pembumian:
Pengardean yang tepat sangat penting untuk keselamatan dan pengoperasian yang benar. Semua bagian logam dari Kabinet tegangan tinggi tertutup logam harus terhubung ke ground bumi. Hal ini mencegah bahaya sengatan listrik dan melindungi peralatan dari lonjakan tegangan dan sambaran petir.
Ikatan:
Ikatan listrik memastikan bahwa semua bagian logam memiliki potensi yang sama, sehingga mengurangi risiko tegangan menyimpang. Langkah ini melibatkan penyambungan semua komponen logam untuk menjaga potensi yang sama di seluruh rakitan switchgear, sehingga meningkatkan keselamatan dan integritas sistem.
6. Pemasangan Alat Pelindung Diri
Pemutus Arus dan Sekring:
Memasang perangkat pelindung seperti pemutus arus dan sekring sangat penting untuk melindungi sistem kelistrikan. Perangkat ini melindungi terhadap arus berlebih, korsleting, dan gangguan listrik lainnya, sehingga menjamin stabilitas dan keamanan jaringan distribusi tenaga listrik.
Relai dan Peralatan Pemantauan:
Relai pelindung dan peralatan pemantauan harus dipasang untuk menyediakan data waktu nyata dan kemampuan deteksi kesalahan. Komponen-komponen ini sangat penting untuk mendeteksi dan merespons kondisi abnormal, mencegah kerusakan dan pemadaman peralatan.
7. Pengujian dan Komisioning
Pemeriksaan Pra-Operasional:
Sebelum menyalakan sistem, lakukan inspeksi visual dan pemeriksaan mekanis secara menyeluruh untuk memastikan semua komponen dipasang dengan benar dan terpasang dengan aman. Langkah ini membantu mengidentifikasi dan memperbaiki potensi masalah.
Pengujian Listrik:
Lakukan uji ketahanan insulasi, uji kontinuitas, dan uji ketahanan tegangan tinggi untuk memverifikasi integritas sambungan listrik dan isolasi. Pengujian ini memastikan bahwa sistem dapat menangani tekanan operasional tanpa kegagalan.
Hubungi kami