Trafo yang digunakan dalam sistem penyimpanan energi angin, surya, dan baru bekerja serupa dengan trafo konvensional namun dengan pertimbangan khusus untuk sumber energi terbarukan dan teknologi penyimpanan energi tersebut. Mari kita jelajahi bagaimana transformator tersebut berfungsi dalam setiap konteks:
Sistem Energi Angin:
Dalam sistem energi angin, turbin angin menghasilkan listrik melalui putaran sudu-sudunya. Listrik yang dihasilkan biasanya berupa frekuensi variabel AC (arus bolak-balik) dengan tingkat tegangan yang bervariasi. Trafo dalam sistem ini mempunyai fungsi sebagai berikut:
Transformator Step-Up: Transformator meningkatkan tegangan listrik yang dihasilkan oleh turbin angin ke tingkat yang lebih tinggi untuk transmisi jarak jauh yang efisien. Peningkatan tegangan ini mengurangi kerugian transmisi.
Koneksi Jaringan: Trafo menghubungkan turbin angin ke jaringan listrik atau jaringan distribusi. Teknologi ini menyesuaikan tegangan dan frekuensi keluaran turbin angin dengan kebutuhan jaringan listrik, sehingga memungkinkan integrasi energi angin ke dalam infrastruktur listrik yang ada.
Sistem Energi Surya:
Dalam sistem energi surya, panel surya mengubah sinar matahari menjadi listrik dalam bentuk DC (arus searah). Untuk integrasi jaringan atau penggunaan lokal, daya DC perlu diubah menjadi daya AC melalui inverter. Trafo dalam sistem ini mempunyai fungsi sebagai berikut:
Transformator dalam Inverter: Inverter, yang mengubah DC menjadi AC, biasanya dilengkapi dengan transformator. Trafo ini meningkatkan keluaran AC tegangan rendah dari inverter ke tingkat tegangan yang diinginkan untuk sambungan jaringan atau distribusi lokal.
Koneksi Jaringan: Mirip dengan sistem energi angin, transformator menghubungkan sistem energi surya ke jaringan listrik, sesuai dengan kebutuhan tegangan dan frekuensi untuk integrasi.
Sistem Penyimpanan Energi Baru:
Sistem penyimpanan energi, seperti penyimpanan energi baterai, memainkan peran penting dalam integrasi energi terbarukan dan stabilitas jaringan listrik. Trafo yang digunakan dalam sistem penyimpanan energi memiliki tujuan sebagai berikut:
Konversi DC-DC: Dalam sistem penyimpanan energi, energi sering kali disimpan dalam baterai DC. Trafo memfasilitasi konversi DC-DC, memungkinkan tingkat tegangan yang berbeda untuk dihubungkan dan disesuaikan sesuai dengan kebutuhan sistem penyimpanan energi.
Integrasi Jaringan Listrik: Ketika energi dibuang dari sistem penyimpanan ke jaringan listrik, transformator memastikan bahwa tegangan dan frekuensi energi yang disimpan sesuai dengan spesifikasi jaringan listrik. Hal ini memungkinkan aliran daya dua arah, memungkinkan energi disimpan dan dibuang secara efisien.
Isolasi dan Perlindungan: Transformator juga menyediakan isolasi antara sistem penyimpanan energi dan jaringan listrik, melindungi sistem dan infrastruktur jaringan dari potensi kesalahan atau gangguan.
Hubungi kami